BEST OFFER : This space is available for you. For inquiries please email soon to : 165mazri@gmail.com

Friday, April 5, 2013

Bedah Novel Tadarus Cinta Buya Pujangga di Bung Hatta

Berita - padangmedia.com , Kamis, 04 April 2013 20:42 wib - PADANG - Kisah hidup Buya Hamka Kecil penuh dengan gejolak. Ia dikenal dengan Malik yang pembolos dan malas masuk sekolah. Nakalnya pun minta ampun. Siapa sangka, akhirnya dewasa menjadi ulama besar yang dikagumi dan disegani.

Hal ini diungkapkan novelis nasional Akmal Nasery Basral saat novel karyanya "Tadarus Cinta Buya Pujangga" dibedah di Balairung Caraka Kampus I Universitas Bung Hatta siang tadi, Kamis (4/4). Tampil sebagai pembedah Prof. Dr. Ir. Fachri Achmad, M.Sc. dan Dr. Marsis, M. Pd.

Novel ini membukukan kisah Buya Hamka ketika muda. Peluncuran perdananya dilakukan di Rumah Budaya Fadli Zon, Aie Angek, Tanah Datar beberapa waktu lalu.  

Akmal menyebutkan, novel tersebut merupakan bentuk bentuk penghargaan memperingati 110 tahun Buya Hamka, Buya Hamka adalah pahlawan nasional yang memiliki dua reputasi, ulama dan pujangga besar yang patut ditiru oleh masyarakat saat ini.

"Ulama kondang seperti Buya Hamka bisa dijadikan inspirasi dalam menentukan pilihan untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas," imbuhnya. 

Dia menambahkan, Buya Hamka memiliki kisah hidup yang bergejolak semenjak kecil, dengan nama Malik masa kecil yang suka pembolos sekolah dan nakalnya tiada batas, tiba-tiba dewasa menjadi ulama kondang.

 “Realistis itulah yang bisa dipetik dari cerita buku ini, mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi kita semua” ujarnya. 

Sementara itu, Prof.Dr. Fachri Ahmad,MSc dalam bahasannya menyebutkan bahwa ia bukanlah seorang ahli bedah atau sastrawan, tetapi ia mengakui bahwa dia suka membaca karya-karya sastra, novel, apalagi yang berkaitan dengan tokoh-tokoh nasional dan dunia.

“Saya setuju dengan banyak pembahas dan komentator lainnya bahwa novel biografi Buya Hamka ini menarik untuk dibaca, terutama ketika Hamka menghadirkan diri sebagai ulama dan sekaligus sebagai pujangga, yang menulis cerita Roman pada masa beliau masih hidup masih terasa sebagai hal yang kontras ataupun paradok dalam tata ukuran tatanilai kehidupan seorang ulama, "Buya Hamka seorang anak yang tidak pernah melawan kepada orang tua. Mulai dari kecil kisah hidup yang penuh gejolak tiba-tiba bisa menjadi orang terkenal” sebut Fachri. 

Di tempat yang sama, panitia pelaksana bedah buku Rita Desfitri Lukman, dosen FKIP-UBH menyebutkan bahwa acara bedah buku tersebut di gelar dalam rangka kegiatan Dies Natalis UBH yang ke-32. Kegiatan itu sendiri di ikuti sekitar 300-an peserta yang berasal dari mahasiswa FKIP, Fak.Ilmu Budaya,Fakultas Hukum, dosen dan dari undangan lainnya. 

Rita menambahkan, novel "Tadarus Cinta Buya Pujangga" memiliki 380 halaman dengan 12 halaman pengantar yang menceritakan Buya Hamka sampai usia 30 tahun. (der) SUMBER : http://www.padangmedia.com/1-Berita/80957-Bedah-Novel-Tadarus-Cinta-Buya-Pujangga-di-Bung-Hatta.html



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar :

Top Stories

Supported by

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
FOR RENT : This running text is ready for rent. For inquiries please email soon to : reservation@rockyplazahotelpadang.com or 165mazri@gmail.com