BEST OFFER : This space is available for you. For inquiries please email soon to : 165mazri@gmail.com

Tuesday, June 5, 2012

TdS Marwah Sumatra Barat

Berita Singgalang | Komentar - Tanggal 04 June 2012 - ALFIAN JAMRAH - TOUR de Singkarak adalah iven balap sepeda internasional yang telah empat kali digelar di Sumatra Barat, tahun ini berlangsung pada 4 – 10 Juni 2012. Kini rute yang dilewati lebih panjang, mencapai lebih dari 800 Km pada 14 kabupaten/kota. Adapun yang belum dijejak oleh roda-roda pembalap dunia itu adalah Pasaman, Pasaman Barat, Solok Selatan, Dharmasraya dan Mentawai. Mungkin tahun depan akan menggelinding pula ke daerah-daerah tersebut.Pelaksanaan Tour de Singkarak idenya adalah untuk memperkenalkan potensi Sumatra Barat ke dunia luar sembari membangkitkan gairah pariwisata daerah ini pascagempa bumi 2007 dan 2009.

Pada kegiatan pertama belum dialokasikan dana pada APBD provinsi/kabupaten/kota karena tidak terencana sebelumnya dan daerah masih bersifat menunjang saja. Maka dengan batandang mambaok lapiak waktu itu Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI menggelar acara tersebut dan ternyata sukses meskipun masih empat etape dengan jarak 462 Km.
Pelaksanaan kedua 2010 sudah lebih baik lagi meningkat jadi enam etape sepanjang 552 Km. Seterusnya pada 2011 sebanyak tujuh etape dengan jarak tempuh 818 Km menjelajahi 12 kabupaten/kota. Sejalan dengan itu iven tersebut telah membawa nama Sumatra Barat melanglang buana ke seantero dunia.

Penyelenggaraan iven sebesar Tour de Singkarak yang diikuti 250 pebalap dari 20 negara bukanlah hal mudah, perlu persiapan yang matang dan kerja sama yang kuat. Sebutlah persiapan pengamanan, mulai dari pintu masuk oleh imigrasi di bandara, keamanan selama di Ranah Minang, kesehatan makanan dan yang terberat pengamanan selama pelaksanaan iven.Belasan ribu personil diturunkan, setiap ruas jalan dijaga terutama persimpangan dan gang keluar masuk kendaraan.

Bahkan hewan ternak yang akan melintas jalan, pasar tumpah dan acara baralek di sepanjang rute juga jadi pemikiran. Sangat detil persiapannya, bahkan diawasi dalam hitungan detik. Maklum yang berpacu ini orang asing, jika terjadi sedikit saja kecelakaan maka akan heboh orang sedunia dan persoalannya jadi panjang. Begitu juga beratnya pengaturan lalu lintas yang buka tutup selama beberapa jam, ada masyarakat yang siap dan banyak pula yang mengumpat.

Kemudian yang juga alot diskusinya adalah persiapan penginapan seluruh tamu yang harus memenuhi standar internasional. Kualitas dan jumlah penginapan, tempat tidurnya, makanannya dan bahkan kloset duduk atau jongkok juga jadi pembicaraan serius. Maka ada beberapa tempat yang tidak memenuhi syarat dan tidak dipakai. Semua itu juga mencerminkan kesiapan akomodasi pariwisata di Sumatra Barat.
Persiapan bidang kesehatan juga sebaik mungkin, seperti mobil unit, rumah sakit dan puskesmas yang siap jaga. Yang terpenting adalah kesehatan makanan yang boleh dikonsumsi para pembalap selama di daerah ini, jangan sampai ada atlet yang sakit karena salah makan. Ada puluhan item lagi yang harus dipersiapkan secara cermat dan teliti hingga iven ini berlangsung baik.

Cara kerja dalam mempersiapkan sebuah iven internasional seperti ini memberi pelajaran dan pengalaman berharga bagi aparatur dan masyarakat Sumatra Barat. Begitulah sebuah acara tingkat dunia harus dipersiapkan dengan harapan agar dapat membiasakan diri dalam menyambut tamu yang datang. Kini pengalaman itu sudah yang ke empat kali, tentu aparatur dan masyarakat Sumatra Barat sudah terbiasa dan siap untuk menjadi masyarakat pariwisata dunia. Inilah sesungguhnya yang telah dicapai Tour de Singkarak, yaitu mengangkat marwah Sumatra Barat.

Banyak hal didapatkan melalui pelaksanaan iven Tour de Singkarak, selain promosi pariwisata juga terlaksana pembenahan jalan, objek wisata, sarana akomodasi, transportasi dan sebagainya. Untuk promosi wisata sangat luar biasa hasilnya karena iven ini diekspose oleh puluhan media cetak dan elektronik daerah, nasional dan internasional. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, DR.Sapta Nirwandar pernah memperlihatkan kliping berita iven ini 2011 yang tebalnya lebih dari 10 Cm seukuran surat kabar. Kalau semua itu dibayar bisa mencapai puluhan miliar rupiah.

Nampaknya kita harus kreatif dalam merespon iven ini untuk bisa membuat banyak peluang usaha ekonomi masyarakat dan menularkan dampak positifnya kepada sektor lain, tidak sekedar menunggu acara ini datang lagi tahun depan. Sedangkan keberlanjutannya perlu dikuatkan dengan sebuah peraturan daerah guna dijadikan sebagai dasar dan penuntun. Tapi yang jelas Tour de Singkarak ibarat manaruko yaitu membuat lahan baru yang akan diambil hasilnya oleh anak cucu kita belasan tahun mendatang, seperti Tour de France yang sudah berumur 108 tahun. Marilah kita dukung dan lanjutkan Tour de Singkarak yang mengangkatkan marwah Sumatra Barat. (*)




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar :

Top Stories

Supported by

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
FOR RENT : This running text is ready for rent. For inquiries please email soon to : reservation@rockyplazahotelpadang.com or 165mazri@gmail.com